Tahap-Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
Kalian
tahu tidak, bahwa tahapan perkembangan seorang anak itu sangat penting dan kita
sebagai orangtua harus tau tentang bagaimana perkembangan anak-anaknya. Orangtua pasti pernah dengar istilah “usia emas” yang dikaitkan pada
perkembangan anak? Ya, dalam kata inilah, yang sangat lekat hubungannya dengan
apa yang terjadi pada setiap tahapan di masa anak usia dini. Karena di masa
inilah, anak belajar dan terbentuk untuk menjadi pribadi seperti apa di masa
depan.
Dapat kita ketahui Parenting Club secara umum adalah anak usia dini yang merujuk pada anak-anak berusia 0-8 tahun. Diusia itu
menyebut PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun atau dikenal “usia emas”.
Sementara ruang lingkup usia dini meliputi, bayi
(0-1 tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun) dan usia sekolah
awal (6-8 tahun). Di usia-usia inilah anak sangat membutuhkan stimulasi sesuai
kelompok usia dan kemampuannya.
Nah dari yang kita bahas tadi kita perlu
mengetahui tahapan perkembangan anak, terutama para orangtua yang harus tau
tentang pentingnya mengetahui tahapan perkembangan anak usia dini mulai dari fisik,
kognitif, bahasa, emosi dan sosial.
Apa maksudnya
tahapan perkembangan anak usia dini mulai dari fisik, kognitif, bahasa, emosi
dan sosial?
Fisik
Dapat kita pahami fisik merupakan apapun yang tampak pada tubuh. Perkembangan fisik anak usia dini berfokus pada pertambahan berat, tinggi, otak serta keterampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar bisa berupa kemampuan anak untuk bergerak, melompat, berlarian. Ini utamanya terjadi pada anak usia 4-5 tahun yang kian bertambah kekuatannya seiring usia. Sementara motorik halus berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan fisik yang lebih melibatkan otot kecil dan koordinasi pada mata dan tangan. Misalnya melipat dan merobek kertas, menjumput, mengupas dan sebagainya.
Kognitif
Kira-kira kalian tahu
tidak, apa ya yang di maksud kognitif itu? Jean Piaget, seorang Profesor
Psikologi dari Universitas Geneva, Swiss, dalam Teori Perkembangan Kognitif
(Cognitive theory) menyatakan bahwa, anak-anak sebetulnya memiliki cara
berpikir layaknya orang dewasa. Setidaknya ada empat tahap perkembangan
kognitif yang dibagi Piaget dalam 4 tahap.
Pertama, tahap sensorimotor (usia 0-24 bulan) makna dari tahap adalah masa
anak masih memiliki gerak refleks yang terbatas. Ia belum bisa mengetahui apa
yang diinginkan dan dibutuhkan. Tak heran bila Anda sering merasa bingung
ketika anak usia ini rewel sedangkan anak pun tidak dapat menjelaskan apa yang
mengganggunya.
Kedua, tahap
praoperasional (2-7 tahun), makna dari tahap ini adalah anak sudah mulai dapat
menerima rangsangan tapi masih terbatas. Meski masih cenderung egois, kemampuan
bahasa dan kosakatanya yang kian berkembang membantu anak untuk berkomunikasi
dan menyampaikan keinginan dan kebutuhannya. Di sinilah orangtua perlu berusaha
lebih keras untuk memahaminya sekaligus mengarahkannya pada hal atau kebiasaan
yang baik.
Kemudian tahap
operasional konkret (7-11 tahun), pada tahap ini anak sudah bisa berpikir logis
dan sudah mengerti konsep rasional. Selanjutnya, tahap operasional formal
(mulai 11 tahun) nah pada tahap ini anak mulai memasuki fase remaja hingga siap
untuk menghadapi realita dunia pada masa dewasa.
Bahasa
Bahasa merupakan
sarana kita berkomunikasi, dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan
informasi kepada orang lain. Pada masa prasekolah, perkembangan bahasa anak
mulai berkembang pesat. Bahasa bisa anak dapatkan dari pengalaman dirinya
ataupun lingkungannya.
Dalam sebuah sumber menyebut, anak usia 3 tahun umumnya telah mampu mengetahui
setidaknya 300 kata. Jumlah itu tidak menutup kemungkinan berkembang menjadi
1.500 kata pada usia 4 tahun, dan mencapai 2.500 kata pada usia 5 tahun.
Mari kita bantu anak
dengan melatih keterampilan bahasanya ini dengan kegiatan membaca bersama,
mengajaknya ngobrol dan mengajukan banyak pertanyaan. Contohnya: Apa yang
paling kamu sukai dari kebun binatang? Apakah kamu merasa senang saat kita
melihat gajah tadi? Bisakah kamu menyebutkan apa-apa saja yang tadi kita lihat
di sana?
Sosio-Emosional
Anak
usia dini umumnya memiliki rasa ingin tahu besar, unik, suka imaginasi dan
fantasi, egois, dan konsentrasi yang relatif pendek. Itulah mengapa, seringkali
pembelajaran pada anak usia dini lebih efektif disampaikan dengan melibatkan
kegiatan atau permainan interaktif.
Itulah
tahap perkembangan pada anak pada usia dini yang perlu diketahui oleh orang
tua, apalagi orang tua yang baru memiliki anak pertamanya. Memahami anak sesuai
dengan tugas perkembangannya sangatlah penting bagi para orang tua. Mengapa
begitu? Karena dengan memahami anak dengan baik, orang tua akan mampu
menyesuaikan pola asuh serta cara mendidik yang lebih efektif untuk anak sesuai
dengan tugas perkembangan anak seusianya. Demikian artikel ini, semoga
bermanfaat…..
Dafrtar
Pustaka
Tri Ratnaningsih,
dkk. 2017. BUKU AJAR (Teori dan Konsep)
TUMBUH KEMBANG DAN STIMULASI Bayi, Toddler, Pra Sekolah, Usia Sekolah dan
Remaja. Sidoarjo: Indomedia Pustaka












