Jumat, 17 Mei 2019

Mengenal Karakteristik Anak dan Cara Pola Pengasuhan Yang Tepat Untuk Anak

Share it Please


 Hallo ……
 Lagi cari informasi tentang anak ya J kebetulan disini kami membahas tentang karakteristik anak serta pola asuh yang baik kepada anak, nah apa yang kalian ketahui tentang Karakteristik? Karakteristik adalah suatu yang khas dan ciri yang khas dari diri individu. Seperti ciri fisik, watak, sifat, dan tindakan yang dilakukan seseorang.
Apa yang dinamakan Pola Asuh ?
Pola asuh yaitu pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak yang dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh dapat berupa pola interaksi, penerapan aturan, dan sistem reward and punishment. Makna kata Reward yaitu memberi hadiah, memberi pujan, ucapan selamat, ucapan rasa bangga dan lain sebagainya. Arti dari kata Reward itu sendiri adalah suatu yang diberikan kepada seorang anak jika anak menujukkan prilalu yang sesuai dengan norma yang ada Sedangkan makna kata punishment yaitu hukuman fisik , penundaan pemberian reward dan mencabut hak istimewanya dalam rentang waktu tertentu. Arti kata  punishment itu sendiri adalah suatu yang diberikan kepada anak jika seorang anak tersebut melanggar suatu aturan. Seperti hukuman fisik , penundaan pemberian reward dan mencabut hak istimewanya dalam rentang waktu tertentu.
Dalam mengasuh anak seharusnya di dasarkan pada karakter yang anak miliki. Bagi para orangtua, hasrat untuk memberi stimulasi pada anak di usia dini begitu besar. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, karena anak di usia 0 hingga 6 tahun sering diistilahkan sebagai periode emas anak.
Salah satu kendala dalam pengasuhan anak yang sering dialami orang tua adalah kekeliruan dalam menerapkan pola asuh anak. Sehingga anak pada pandangan orang tua, seolah hanya membangkang keinginan orang tua.
Beberapa penelitian di bidang neurologi membuktikan, 50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mulai turun hanya menjadi 30% saja, sedangkan bertambahnya usia sampai 18 tahun iru hanya 20% saja.     
Nah, agar stimulasi yang dilakukan efektif tentunya perlu disesuaikan dengan usia anak. Jika saat ini anak masih di bawah 6 tahun, kenali secara dalam karakteristiknya. Lalu cari stimulasi dan respons yang tepat untuknya agar perkembangan otaknya jadi maksimal.
Apa saja karakteristik khas anak-anak di periode emas?
Berikut karakter anak pada periode emas:
1.      Egosentris : disini anak cenderung melihat dan memahami dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Ia akan sulit berbagi mainan dan makanan dan bisa mengamuk ketika keinginannya tak terpenuhi. Biasanya, untuk menyiasatinya dengan cara mendistraksi dan mengalihkannya ke permainan lain. Misalnya ketika nak berebut bola dengan temannya maka bisa dialihkan dengan permainan lain seperti robot, balok, dan lain sebagainya.
2.      Rasa ingin tahu yang besar : pada usia ini anak selalu ingin tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Berbagai benda dipegang, dia bebas ingin berjalan ke mana pun, membongkar pasang segala benda yang ada di sekitarnya. Wajar saja, hal itu bagian dari proses belajarnya. Untuk itu, kita sebagai orang tua harus mampu memfasilitasi dengan manfaatkan semaksimal mungkin benda-benda di rumah sebagai mainannya. Tak masalah selama tak membahayakannya karena itu untuk memenuhi rasa ingin tahunya.
3.      Makhluk sosial : Sejak dini ajak anak untuk banyak bertemu dengan banyak orang. Mulai dikenalkan dengan saudara, kerabat tetangga dan diajak ke berbagai tempat yang mungkin anak dapat berinteraksi dengan banyak orang. Mereka merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi untuk membentuk konsep dirinya. Contohnya: Mengajak anak bermain diluar seperti taman bermain, kebun binatang, agar anak  bisa berinteraksi dengan banyak orang.
4.      Unik : peril kita ketahui, setiap anak memiliki bakat, minat dan gaya belajar yang khas. Keunikan ini biasanya berasal dari faktor genetik dan pengaruh lingkungannya. Misalnya, anak memiliki bakat bernyanyi dan gaya belajar anak tersebut harus dengan mendengarkan music. Ada juga yang memiliki bakat melukis, dan gaya belajar anak tersebut cenderung mengiginkan suasana yang sepi.
5.      Imajinasi : Daya imajinasi anak sunggguh luar biasa. Mereka bisa menjadikan apapun sebagai mainannya, bahkan mengarang cerita seru sendiri. Disini orang tua bisa bermain peran, menceritakan dongeng atau membuat berbagai gambar sambil bercerita untuk merangsang imajinasi anak.
Bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak priode emas?
       Berikut merupakan beberapa cara mengasuh anak di periode emas yang tepat:
1.    Memberikan kasih sayang dan perhatian
           Menghabiskan waktu bersama keluarga memang menjadi hal yang langka, terutama di tengah masyarakat urban. Seperti pengalaman presenter Donna Agnesia dan suaminya Darius Sinathrya. Tapi sepadat apapun rutinitas pekerjaan, mereka harus tetap meluangkan perhatian penuh terhadap anak-anak mereka. “Salah satu bentuk pemberian kasih sayang dan perhatian bagi anak dapat dibangun dengan cara yang sederhana”. Misalnya, pemberian rewerd atau pujian.
2.      Melakukan simulasi
             Apa yang dimaksud dengan simulasi? Simulai diartikan sebagai  suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Agar perkembangan anak di usia emas tak terlewatkan, orangtua dianjurkan sedini mungkin mengajarkan anak untuk mendengar, berbicara, dan bersikap. Bisa dimulai dengan mengajak komunikasi anak sejak dalam kandungan, ini untuk merangsang perkembangan motoric dan otak anak. Mengajarkan bahasa sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap tingkah laku anak di masa depan. Dan yang harus hati-hati saat anak berusia 2 tahun mereka sangat suka menirukan apa yang dilihat dan apa yang didengarkan. Jadi, jangan sampai kita memberi contoh yang keliru. Karakter anak sebenarnya mulai terbangun sejak masih dalam kandungan, tergantung suasana saat masa kehamilan. Dan masa keemasan seorang anak sudah mulai dibibit sejak masih dalam kandungan, misalnya dengan pemberian nutrisi anak yang didalam kandungan.
       Nah kira-kira bagaimana persiapan kalian menjadi orang tua? Sudahkah kalian memahami karakter buah hati kalian? Jika belum mari kenali karakter buah hati anda. Karena pada dasarnya karakter yang dimiliki setiap anak berbeda-beda untuk itu kita perlu memahamina supaya anak dapat memaksimalkan tahap tumbuh kembangnya. Demikian artikel ini, semoga bermanfaat…

Sumber rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blogroll

About